Menurut
ilmu medis, haid (menstruasi) adalah terlepasnya jaringan epitel endometrium
akibat pengaruh perubahan siklus keseimbangan hormonal reproduksi wanita atau
pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan
terjadi setiap bulannya, kecuali pada saat kehamilan. Haid yang terjadi terus menerus
setiap bulannya disebut sebagai siklus haid. Menurut bahasa (etimologi), haid
berarti sesuatu yang mengalir. Haid antara wanita satu dengan yang lain berbeda,
misalnya jumlah darah yang keluar, masa dan lamanya haid setiap bulan.
Perbedaan tersebut terjadi sesuai dengan kondisi setiap wanita, lingkungan, maupun
iklimnya (Mustofa, 2010).
Siklus Haid
Hari
pertama terjadinya haid dihitung sebagai awal setiap siklus haid (hari ke-1).
Haid akan terjadi 3-7 hari, Mengeluarkan gumpalan darah yang keluar pada saat
menstruasi 25-80 ml/perhari. Ada dua sebutan untuk darah haid atau menstruasi
yang keluar 80ml/perhari yakni menorhagia. Sedangkan menstruasi yang
berlangsung lebih dari 7 hari disebut hipermenorea. Hari terakhir haid adalah
waktu berakhir sebelum siklus haid selama 21-40 hari. Hanya sekitar 15 %
perempuan yang mengalami siklus haid selama 28 hari. Jarak siklus haid yang
paling panjang biasanya terjadi setelah haid yang pertama (menarche) dan sesaat
sebelum berhenti haid (menopause). Jarak
diantara waktu tersebut biasanya 2 bulan atau bahkan 1 bulan terjadi 2 kali
siklus. Ini hal yang normal dan tidak perlu dirisaukan. Dalam rentang waktu
tertentu semenjak menarche. Siklus akan berlangsung normal. Pada perempuan yang
akan mengalami menopause, kondisi tersebut tidak perlu dicemaskan. Selama kesehatan
tetap terjaga, menopause tidak perlu ditakuti (Anurogo, 2011). Dismenorea atau
nyeri haid merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada
perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua perempuan
mengalami rasa tidak nyaman selama haid seperti rasa nyeri dan tidak enak di
perut bagian bawah dan biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan pingsan. peningkatan
kadar PGE2 dan PGF2 alfa di dalam darah yang mengakibatkan terjadinya
peningkatan kontraksi dan distrimi uterus. Sehingga terjadi penurunan aliran darah
dan oksigen ke uterus yang menyebabkan terjadinya iskemia serta peningkatan
sensitisasi reseptor nyeri yang mengakibatkan timbulnya nyeri haid (Chang
E.,2006). Dengan demikian, istilah dismenorea hanya digunakan jika nyeri haid demikian
hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan
atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama beberapa jam atau beberapa hari. Istilah
ini juga dapat digunakan jika nyeri haid yang terjadi membuat perempuan
tersebut tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan obat atau
penangangan khusus.
Nyeri
menstruasi dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan terapi
non-farmakologis. Terapi farmakologis diberikan dengan cara minum obat anti
nyeri. Sedangkan terapi non-farmakologis dapat diatasi dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan mendengarkan musik Mozart. Musik didefinisikan
sebagai kumpulan nada yang dihasilkan oleh gabungan bunyi-bunyian dari
alat-alat musik. Sedangkan terapi musik adalah menggunakan musik untuk
perubahan positif pada kondisi seseorang. musik klasik menghasilkan gelombang
alfa yang berperan menenangkan dan merangsang sistem limbic jaringan neuron
otak. Gelombang alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai.
Penemuan
utama menunjukkan bahwa musik dapat mengurangi nyeri dan kecemasan pada
seseorang dengan masalah kesehatan di berbagai tatanan. Musik tidak sama dengan
intervensi yang lainnya, terapi musik praktis dan efektif untuk digunakan,
sehingga terapi musik menjadi intervensi yang ideal untuk seseorang yang
memiliki energi yang sedikit. Mitchel (2007), efek musik dapat meningkatkan
relaksasi dan distraksi serta menurunkan derajat nyeri. Penelitian Richard
& Johnson (2007); Nilsson (2008); Lim & Locsin (2006); Cepeda &
Carr (2006) menyatakan bahwa efek mendengarkan musik rekaman dapat meningkatkan
kepuasan seseorang pada pelayanan dan menurunkan nyeri. Penelitian Caprilli
& Anastasi (2007); Whitehead & Zebrowski (2007) menyatakan bahwa musik
dapat meningkatkan kualitas hidup bagi seseorang yang menikmatinya. Penggunaan
musik Mozart selama 10-15 menit dapat membantu seseorang fokus dan meningkatkan
organisasi mental seseorang. Musik Mozart juga dapat berdampak pada pengaturan
pernafasan menjadi lebih teratur dan otak menjadi tenang. Hal ini juga
dikarenakan musik Mozart memiliki tempo sekitar 60-80 ketukan permenit, tanpa
lirik, bersifat mengalun, bersifat menenangkan yang dapat menstimulasi
gelombang alpha dan tetha pada otak sehingga membuat rileks tubuh.
Kelompok 9 :
SUGIONO(I1F017016), NURHADI(I1F017017), UMAR
SUMARDI(I1F017018),
INDAH
SETYOWATI(I1F017019), GINANJAR
LAKSANA(I1F017020)
Take my survey
klik di SINI
bisa tanpa obat ya..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteInformasi yang bermanfaat teman-teman
ReplyDeleteInformasi yang sangat berguna, bisa di coba nih untuk wanita yang sering mengalami masalah nyeri saat haid
ReplyDeleteInformasi yang oke dan bermanfaat.....
ReplyDeleteTerimakasih, informasi yang bagus dan bermanfaat
ReplyDeleteSelain musik Mozart apakah bisa menggunakan musik lain? Terima kasih....
ReplyDeleteBisa, dengan musik kesukaan...trm ksh
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteTerima kasih utk komentarnya, smg bermanfaat...😃
ReplyDelete