Tuesday, October 20, 2020

MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN HEMATOTHORAX KELOMPOK 3B

 

MAKALAH

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

HEMATOTHORAX

 

 

Disusun Oleh:

            1. Waasi Karima Al Mughniy                       (I1B019006)

            2. Sri Rahayuningsih                                     (I1B019008)

            3. Nur Azizah Pranatarini                             (I1B019014)

            4. Panji Dwi Putra                                         (I1B019020)

            5. Irnanda Naufal Riandi                              (I1B019022)

            6. Kokom Kurnia Sandi                                (I1B019032)

            7. Alvina Oktaviani                                       (I1B019046)

 

 

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

OKTOBER

2020

  


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Hematothorax atau biasa dikenal dengan hemothorax adalah adanya kumpulan darah di rongga pleura, di ruang potensial antara pleura visceral dan parietal. Hematothorax sering terjadi akibat dari cedera toraks traumatis. Mekanisme trauma yang paling umum adalah cedera tumpul atau tembus pada struktur intratoraks atau ekstratoraks yang mengakibatkan perdarahan ke dalam dada. Perdarahan dapat timbul dari dinding dada, arteri mammae interkostal atau interna, pembuluh darah besar, mediastinum, miokardium, parenkim paru, diafragma, atau abdomen.

Cedera traumatis merupakan masalah kesehatan utama di Amerika Serikat, yang menyebabkan 140.000 kematian setiap tahun. Cedera toraks terjadi pada sekitar 60% dari kasus multi-trauma dan bertanggung jawab atas 20 sampai 25% dari kematian akibat trauma. Selain itu, trauma adalah penyebab utama kematian pada orang berumur 40 tahunan. Di Amerika Serikat, kecelakaan kendaraan bermotor menyebabkan 70 sampai 80% dari trauma dada tumpul. Cedera pada struktur toraks mungkin timbul dari benturan langsung atau gaya d
eselerasi yang cepat. Studi terbaru menunjukkan patah tulang rangka toraks, memar paru, dan cedera diafragma adalah temuan umum pada trauma tumpul dada. 30% hingga 50% pasien dengan cedera dada tumpul yang parah mengalami memar paru bersamaan, pneumotoraks, dan hemotoraks. Pneumotoraks, hemotoraks, atau hemopneumotoraks ditemukan pada 72,3% kasus patah tulang rusuk traumatis.

Dengan masih banyaknya permasalahan yang muncul pada pasien hematothorax, maka kelompok kami bersepakat untuk mengangkat topik ini.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penatalaksanaan tentang pasien dengan masalah hematothorax.

C. Tujuan

Menjelaskan pengertian, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaan hematothorax.

 

BAB II

ISI

A. Pengertian Hematothorax

Hematothorax adalah adanya darah di dalam rongga pleura. Sumber mungkin darah dinding dada, parenkim paru –paru, jantung atau pembuluh darah besar. Kondisi biasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam. Ini juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa penyakit (Puponegoro , 2001).

Hematothorax adalah adanya darah di dalam rongga pleura. Perdarahan ini berasal dari diding dada, panrenkin paru-paru, jantung atau pembuluh darah besar, Jumlahperdarahan pada hematotoraks dapat mencapai1500 ml.

B. Klasifikasi hematothorax

Hematotoraks dibagi berdasarkanklasifikasi sebagai berikut:

1. Hematotorakskecil: yang tampak sebagian bayangan kurang dari 15 % pada fotorontgen, perkusi pekak sampai iga IX. Jumlah darahsampai 300 ml.

2. Hematotorakssedang: 15–35% tertutup bayangan pada fotorontgen, perkusi pekak sampai iga VI.jumlah darah sampai 800 ml.

3. Hematotoraksbesar: lebih 35 % pada fotorontgen, perkusi pekak sampai cranial, iga IV. Jumlah darah sampai lebih dari 800–1500 ml.

C. Etiologi

Penyebab paling umum dari hematothorax adalah membran pleura yang bertugas untuk melapisi paru, mengalami kerusakan atau pecah sehingga darah di dalam tubuh bisa dengan mudah masuk ke dalam rongga pleura dan menekan paru. Kerusakan pada membran pleura ini dapat dipicu oleh komplikasi dari operasi jantung atau paru. Prosedur operasi jantung dan paru mengharuskan dokter bedah untuk membuka dinding dada, yang tidak menutup kemungkinan bisa mengakibatkan darah bocor ke dalam rongga pleura. Terutama ketika sayatan bekas operasi di jantung atau paru tidak ditutup dengan baik.

Hal lain yang dapat menyebabkan hematothoraks diantaranya adanya organ atau pembuluh darah yang terbuka di paru-paru, ada cedera yang menyebabkan benturan hebat pada paru, dan komplikasi dari kondisi kesehatan tertentu. Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan hematothoraks diantaranya sebagai berikut.

1.      Infeksi paru, misalnya tuberkulosis (TBC)

2.      Kanker Paru

3.      Ada gumpalan darah beku yang mengalir ke paru-paru (emboli paru)

4.      Disfungsi jaringan paru

5.      Robeknya pembuluh darah akibat masuknya kateter ketika menjalani operasi jantung

6.      Dalam beberapa kasus yang jarang, hemothorax bisa terjadi secara spontan tanpa diawali dengan kondisi serius.

D. Manifestasi Klinis

Penderita hemothorax biasanya akan menunjukkan beberapa tanda dan gejala sebagai berikut.

1.      Nyeri dada, yang semakin terasa saat bernapas

2.      Kesulitan bernapas (dyspnea)

3.      Kulit tampak pucat

4.      Tempo pernapasan cenderung cepat

5.      Merasa cemas dan gelisah yang berlebihan

6.      Demam tinggi, bahkan bisa lebih dari 38 derajat celsius.

E. Patofisiologi Hematotoraks

            Hematotoraks adalah terdapatnya darah pada rongga pleura. Hematotoraks sendiri terbagi ke dalam dua jenis, hematotoraks dan hematotoraks massif. Hal yang membedakan kedua jenis hematotoraks tersebut adalah jumlah pedarahannya. Pada hematotoraks masif terdapat darah lebih dari 1500 ml, sedangkan yang lainnya dibawah 1500 ml (Mayasari & Pratiwi, 2017).

            Kebanyakan kasus hematotoraks bermula dari adanya trauma, baik trauma yang disengaja, tidak sengaja, atau iatrogenic. Letak perdarahan pada kasus hematotoraks biasanya berasal dari dinding dada, parenkim paru-paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Terjadinya hematotoraks ini merupakan konsekuensi dari dari trauma tumpul, tajam, dan kemungkinan komplikasi dari beberapa penyakit. Trauma dada tumpul dapat mengakibatkan hematotoraks, hal ini terjadi karena adanya laserasi pembuluh darah internal. Hematotoraks juga dapat terjadi akibat adanya hematom pada dada akibat dari trauma. Tekanan pada dinding dada yang awalnya menjadi hematom lama kelamaan akan menjadi rupture dan masuk kedalam cavitas pleura (Mayasari & Pratiwi, 2017).

            Akibat dari trauma yang terjadi pada toraks tadi akan menyebabkan gagal ventilasi udara, kegagalan pertukaran gas pada tingkat alveolar, dan kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik. Faktor tersebut menyebabkan terbentuknya hipoksia yang berkelanjutan hingga tingkat jaringan dan dapat merangsang terjadinya ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome), SIRS (Systemic Inflamation Response Syndrome), serta sepsis. Selain hipoksia jaringan, hiperkarbia dan asidosis juga menjadi akibat dari trauma toraks. Hiperkarbia terjadi akibat tidak adekuatnya ventilasi akibat penurunan tingkat kesadaran, sedangkan asidosis terjadi akibat syok (Mayasari & Pratiwi, 2017).

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada hematothorax dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Hematothoraks masif (pendarahan > 750 cc atau 15% dari total darah atau 5 cc/kgBB/jam) memerlukan tindakan operasi segera untuk menghentikan perdarahan itu. Sebanyak 85% kasus hematothoraks masif disebabkan oleh perdarahan arteri interkostalis atau arteri mamaria interna. Sebanyak 15% sisanya berasal dari hilus, miokardium, atau laserasi paru. Tindakan medis penting lainnya adalah untuk mengurangi tekanan positif intrapleura dengan cara memasang bullow drainase (WSD) sebagai upaya mengevakuasi darah dari rongga pleura.

2. Penatalaksanaan Keperawatan

a.       Meningkatkan ventilasi dan oksigenasi secara adekuat

b.      Mencegah komplikasi

c.       Memberikan dukungan emosional pada klien dan keluarganya.

d.      Memberikan informasi yang lengkap tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hematothorax adalah adanya darah di dalam rongga pleura yang berasal dari dinding dada, panrenkin paru-paru, jantung atau pembuluh darah besaryang disebabkan oleh trauma tajam atau tumpul. Terbagi menjadi tiga klasifikasi yang dibedakan oleh banyaknya volume darah dirongga pleura. Tanda dan gejala ang timbul yaitu nyeri dada yang semakin terasa saat bernapas,k esulitan bernapas (dyspnea), kulit tampak pucat, tempo pernapasan cenderung cepat, merasa cemas dan gelisah yang berlebihan, demam tinggi bahkan bisa lebih dari 38 derajat celsius. Penatalaksanaan keperawatan yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan ventilasi dan oksigenasi secara adekuat, mencegah komplikasi, memberikan dukungan emosional pada klien dan keluarganya, dan memberikan informasi yang lengkap tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan.

B. Saran

Trauma yang terjadi pada toraks akan menyebabkan gagal ventilasi udara, kegagalan pertukaran gas pada tingkat alveolar, dan kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik. Maka penanganan yang tepat dan cepat diperlukan agar hipoksia yang terjadi tidak menimbulkan komplikasi yang lebih berat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Causa Trauma Tumpul Management of Moderate Hematotoraks Et Causa Blunt Trauma. Jurnal AgromedUnila, 4, 37–42.

Gomez L. P. & Vu H. Tran. 2020. Hemothorax. National Center for Biotechnology           Information. Diakses pada 17 Oktober 2020.          <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538219/>

Mayasari D, Pratiwi A I. 2017. “Penatalaksanaan HematotoraksSedangEt Causa    Trauma Tumpul”. Jurnal AgromedUnila. Vol 4 (1): 37-42

PDPI Malang. 2018. Mengenal Hematothorax, Kondisi Sulit Bernapas Akibat Ada           Darah di Rongga Paru.    http://www.klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=8598, diakses 17 Oktober   2020

Wulan. 2012. “Hematothorax”. Karya Tulis Ilmiah. (online).             http://eprints.ums.ac.id/18666/2/BAB_I.pdf diakses pada 17 Oktober 2020, Jam    12.13

.

KUIS

Silakan teman-teman bisa mengerjakan kuis materi Hematothoraks, berikut linknya.

https://www.surveymonkey.com/r/V9G8KGR

No comments:

Post a Comment